BOJONEGORO,Panjinasional: Kerugian banjir akibat luapan Bengawan Solo yang melanda 45 desa yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jatim, dalam sepekan mencapai Rp3.616.800.000.
Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sutardjo, Minggu (8/5), menjelaskan, dalam kejadian banjir luapan Bengawan Solo di wilayahnya tersebut, belum termasuk perhitungan kerugian akibat terbaliknya perahu tambang berpenumpang 32 orang di Bengawan Solo di Desa Padang, Kecamatan Trucuk (2/5).
Kerugian terbesar, akibat rusaknya areal tanaman padi seluas 1.1542 hektare baik yang baru ditanam maupun sudah siap panen. Kerusakan terparah melanda tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kota, dengan luas mencapai 852 hektare. Sisanya, berada di sejumlah desa di Kecamatan Dander, Kapas, Balen, Baureno dan Kanor.
Selain itu, banjir luapan sungai terpanjang di Jawa, dengan ketinggian puncak di Bojonegoro, Kamis (4/5) mencapai 14,90 meter (siaga II), juga meredam tanaman palawija seluas 208 hektare. Banjir juga merendam pemukiman warga sebanyak 1.217 buah, jalan desa sepanjang 39.200 meter dan jalan kabupaten 1.600 meter.
Sementara ini, ketinggian air di Bojonegoro, Minggu pukul 12.00 WIB mencapai 13,44 meter (siaga I) dan ketinggian air tersebut, bertahan sejak beberapa jam yang lalu. Sedangkan ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer ke arah hulu, mencapai 26,27 meter pukul 12.00 WIB.(PNW/It)
Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sutardjo, Minggu (8/5), menjelaskan, dalam kejadian banjir luapan Bengawan Solo di wilayahnya tersebut, belum termasuk perhitungan kerugian akibat terbaliknya perahu tambang berpenumpang 32 orang di Bengawan Solo di Desa Padang, Kecamatan Trucuk (2/5).
Kerugian terbesar, akibat rusaknya areal tanaman padi seluas 1.1542 hektare baik yang baru ditanam maupun sudah siap panen. Kerusakan terparah melanda tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kota, dengan luas mencapai 852 hektare. Sisanya, berada di sejumlah desa di Kecamatan Dander, Kapas, Balen, Baureno dan Kanor.
Selain itu, banjir luapan sungai terpanjang di Jawa, dengan ketinggian puncak di Bojonegoro, Kamis (4/5) mencapai 14,90 meter (siaga II), juga meredam tanaman palawija seluas 208 hektare. Banjir juga merendam pemukiman warga sebanyak 1.217 buah, jalan desa sepanjang 39.200 meter dan jalan kabupaten 1.600 meter.
Sementara ini, ketinggian air di Bojonegoro, Minggu pukul 12.00 WIB mencapai 13,44 meter (siaga I) dan ketinggian air tersebut, bertahan sejak beberapa jam yang lalu. Sedangkan ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer ke arah hulu, mencapai 26,27 meter pukul 12.00 WIB.(PNW/It)