4 Jun 2011


Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris Di Sigi
Panjinasional-Sulawesi.. Tim kepolisian dari Wanteror dan penjinak bahan peledak Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Brimob Polda Sulteng) pada Sabtu petang menggeledah kediaman salah seorang yang diduga terkait dengan jaringan teroris pelaku penembakan polisi di Palu, Rabu lalu.
Penggeledahan tersebut dilakukan di Desa Pombewe, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, sekitar 20 kilometer arah Selatan Kota Palu.  Tim dari Brimob Polda tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 WITA dengan membawa sejumlah peralatan yang diangkut menggunakan mobil "Indonesia Automatic Fingerprint Identification System/Inafis" Setibanya di lokasi, petugas langsung memasang garis polisi di sebuah rumah milik Fauzan di Jalan Pramuka di desa tersebut. Beberapa anggota Wanteror bersenjata langsung menyebar di sekitar rumah, sebagian lagi memeriksa empat rumah yang ada di lokasi tersebut. Empat rumah itu terpisah dengan rumah penduduk lainnya.
Dua dari empat rumah itu diketahui salah satunya milik orang tua Fauzan dan milik rumah Fauzan sendiri. Rumah Fauzan tampak baru dibangun terbuat dari batu batako sementara rumah orang tuanya terbuat dari papan. Nonci (35), salah seorang tetangga di rumah tersebut menceritakan bahwa rumah yang terbuat dari papan tersebut sering ditempati adik kandung Fauzan bernama Adi. "Tapi, saya tidak tahu apa yang dilakukan Fauzan di dalam rumah ini," kata Nonci.
Menurut Nonci, dirinya jarang berkomunikasi dengan Fauzan karena dirinya sibuk menjual telur. Demikian halnya istrinya, juga jarang berkomunikasi dengan Fauzan dan istrinya. "Paling ketemunya nanti saat shalat Jumat di masjid, kebetulan kalau hari Jumat saya tidak pergi menjual," kata Nonci.
Sebagian polisi mengendap sekitar 30 meter dari rumah tersebut. Ada juga yang menyusuri persawahan yang mengelilingi kediaman Fauzan. Penggerebekan tersebut sempat menjadi perhatian warga sekitarnya. Polisi tidak menemukan bahan peledak maupun seseorang di rumah ini. Namun menjelang pukul 17.30 WITA, polisi kemudian menemukan sejumlah komponen sepeda motor yang sudah terpisah dari rangkanya. Selain itu polisi juga menemukan peralatan perbengkelan.
Barang-barang tersebut beserta satu unit sepeda motor tua kemudian diangkut ke mobil Inafis disaksikan kepala Desa Pombewe, Ihsan. Dua rumah ini langsung pasangi garis polisi.  Beberapa anggota dari Wanteror dan penjinak bahan peledak juga merangsek ke rumah keluarga Fauzan yang lain, sekitar 200 meter dari rumah Fauzan. Polisi tidak menemukan sesuatu di rumah yang diketahui milik kakek dari Fauzan.
Polisi mengakhiri penggrebekan sekitar pukul 18.20 WITA dan membawa pulang sejumlah komponen motor dan sebuah motor tua. Tidak ada pejabat polisi yang berwenang memberikan keterangan dari penggrebekan tersebut. Namun sebelumnya nama Fauzan disebut-sebut sebagai salah seorang yang diduga terkait dengan jaringan pelaku penembakan yang menewaskan dua polisi berpangkat Bripda dan melukai seorang polisi lainnya yang sedang berjaga di Bank BCA Palu, pada Rabu siang. Penggeledahan tersebut dilakukan setelah polisi menangkap dua orang yang diduga pelaku dalam aksi penembakan di Bank BCA Palu. (Dav)

Korupsi Pilkada Tahun 2008
Kadis PKAD Sigi Ditahan Kejari
Donggala (Panjinasional)– Kepala Dinas (Kadis) Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (PKAD) Kabupaten Sigi Hendro Setiyawan, akhirnya ditahan pihak penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Donggala Senin 30 Mei 2011. Penahanan Hendro Setiyawan terkait keterlibatanya dalam kasus korupsi dana tambahan Pilkada Kabupaten Sigi sebesar Rp 2,2 M.
Hendro sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka. KPU Donggala merupakan pelaksana Pilkada Sigi, kabupaten yang baru dimekarkan 2008 lalu.  Penahanan Hendro Setyawan dilakukan tim jaksa penyidik setelah menjalani pemeriksaan di ruang Kasi Pidana Umum (Kasipidum) Evant Satria, selama tujuh jam. Penahanan tersebut dilakukan setelah ditetapkan sebagai tersangka pada saat pemeriksaan dilakukan Kasi Intel Kejari Donggala, Marthin Josias, 28 Mei lalu.
Tersangka Hendro Setyawan didampingi dua penasihat hukumnya. Setelah pemeriksaan terakhir, ia pun digiring menuju mobil tahanan kejaksaan dengan dikawal dua polisi dan Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidasus) Kejari Donggala, Candra. Hendro dibawa menuju Rumah Tahanan Negara (Rutan) Donggala di Kelurahan Ganti yang juga menjadi tempat penahanan Hariyanto Abd Rauf T, mantan bendahara KPU Sigi, dan Amir Mahmud mantan ketua KPU Donggala yang telah ditahan lebih awal sebagai tersangka kasus yang sama.
Kejari Donggala, Agoes Soenanto Prasetyo, yang dimintai keterangan, mengatakan penahanan  dilakukan setelah tim penyidik menemukan bukti kuat terhadap keterlibatan Hendro Setyiawan dalam kasus korupsi. Di antaranya adanya temuan tantangan kuitansi pencairan dana tambahan Pilkada Sigi sebesar Rp 2,2 M yang belum dipertanggungjawabkan.  "Dengan adanya keterangan dari beberapa saksi dan bukti yang ditemukan, maka yang bersangkutan kita tahan demi memperlancar penyidikan selanjutnya. Selain itu kita menjaga agar tidak melarikan diri atau tidak menghilangkan barang bukti," ungkap Agoes Soentanto. Sembari menyebutkan dalam pengembangan penyidikan kasus ini akan dilakukan pula penyitaan dokumen pendukung yang kemungkinan juga disimpan tersangka Hendro Setyawan.
Soal kemungkinan bertambahnya tersangka baru, Kejari Agoes Soenarto Prasetya mengatakan sedang dalam pengembangan kasus, sebab masih ada beberapa orang yang memiliki keterkaitan dalam penganggaran akan diperiksa sebagai saksi. “Tunggu, sementara kita kembangkan, tersangka kita tahan karena dia ikut mencairkan dana tambahan untuk Pilkada sigi. Yang jelas kita akan kembangkan terus kasusnya,” tegas Agoes kepada sejumlah wartawan. (Dav)

 208 Calon Praja IPDN Sulteng Lulus Administrasi
PALU –Panjinasional..  Sebanyak 208 putra dan putri perserta test Calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Sulawesi Tengah dari 11 Kabupaten dan 1 Kota, dinyatakan lulus test administrasi. Selanjutnya, mereka diminta untuk mengikuti tahapan test Psikologi pada, Sabtu 4 Juni 2011 mendatang.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Disiplin, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultentg, Mucksin  kepada Palu Ekspres, Senin 30 Mei 2011 mengungkapkan, pengumuman penerimaan calon praja IPDN telah dibuka pada tanggal 2-15 Mei 2011 lalu. Dari ratusan berkas calon praja yang masuk telah dilakukan seleksi administrasi.
Menurutnya, pihaknya hanya diberikan kewenangan melakukan seleksi administrasi kepada seluruh calon praja yang mendaftar, kemudian hasilnya telah diserahkan kepada panitia penerimaan Calon Praja kemudian dilanjutkan sampai ke Mendagri. “Dari 211 berkas Calon praja yang telah mendaftarkan diri melalui kami, telah dilakukan seleksi administrasi. Dan calon Praja yang dinyatakan lulus seleksi administrasi dan berhak mengikuti seleksi berikutnya berjumlah 208 orang. Tiga dinyatakan gugur, karena berijazah SMKN.” Jelas Mucksin, yang ditemui diruanganya.
Setelah lolos seleksi administrasi dan dinyatakan berhak mengikuti tahapan selanjutnya maka peserta akan menjalani tes psikologi, pemeriksaan kesehatan, tes kesehatan hingga tes akademis. “Tahap seleksi selanjutnya adalah test psikotest bagi calon praja. Psikotest akan dilaksanakan pada tanggal 3-5 Juni 2011 mendatang,” ujarnya.
Penentuan akhir meliputi cek administrasi, pemeriksaan kesehatan, kesamaptaan dan wawancara dilakukan tim yang ditetapkan Mendagri di Kampus IPDN Jatinangor  bulan September 2011 mendatang. Kepada para peserta yang telah dinyatakan lulus test administrasi itu, kata Mukcsin, selanjutnya dapat segera mengambil nomor test di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulteng di jalan Samrataulangi Palu Timur.  “Test psikologi dengan membawa sejumlah perlengkapan test, antara lain, ballpoint warna hitam, Pensil HB/2B dan peraut, penghapus, lem, papan alas, pas foto hitam putih 4x6 sebanyak tiga lembar, membawa ijazah UN dan US SD/SLTP/SLTA serta memakai baju putih dan celana atau rok warna gelap,” rinci Mucksin.
Diketahui para peserta lulus test administrasi Calon Praja IPDN tersebut, sebagian besarnya merupakan putra/putri asal Kota Palu. “Dari 208 peserta lulus test administrasi Calon Praja IPDN se Sulteng, Kota Palu urutan teratas minat calon Praja IPDN yang mendaftar, yakni sebanyak 75 orang, kemudian Kabupaten Poso 28 orang, Kabupaten Donbggala 21 orang, Kabupaten Banggai 12 orang, Kabupaten Sigi 16, Kabupaten Parigi 15, Kabupaten Morowali 11, Kabupaten Bangkep 6 orang, Kabupaten Buol 4 orang, Kabupaten Touna 8 orang, dan Kabupaten Tolitoli 10 orang. Mereka yang akan ikut dalam tes berikutnya,” ungkap Mucksin.
Dari Pantauan wartawan di kantor BKD Provinsi, putra dan putri yang sudah mendaftar menjadi calon Praja IPDN, tampak sibuk mempersiapkan berkas mereka yang sudah lolos seleksi administrasi, untuk selanjutnya, para para peserta calon Praja IPDN tersebut, akan kembali mengikuti tes berikutnya. (Dav)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar